
Sumber air yang dikenal Mata Air Bowosie mendapatkan tangkapan air dari wilayah hutan tersebut. Membabat pepohonan aktif di puluhan hektar kawasan hutan untuk menyemai benih pohon.
Ansi juga menyebut, ada yang keliru dari cara berpikir KLHK.
Padahal, lanjut Ansi, KLHK bisa menggerakan masyarakat lokal menanam pohon atau juga membuat program rutin penanaman pohon bersama generasi muda serempat, seperti pelajar, mahasiswa dan pemuda.
"Soal pusat persemaian benih, KLHK sebenarnya bisa membeli atau menyewa lahan masyarakat yang tidak tergolong kawasan hutan untuk digunakan, tanpa mengorbankan kawasan hutan yang sudah ada," kata Ansi.
Bahkan, lamjutnya, keterlibatan masyarakat lokal dari semua level justru akan mendorong pengawasan kawasan hutan oleh masyarakat.
"Pembabatan berhektar-hektar Hutan Bowosie kini mengancam kelangsungan hidup mata air Bowosie dan kelak hanya akan menyisakan air mata bagi masyarakat sekitar Hutan Bowosie," tutupnya.
Untuk diketahui, proyek persemaian benih di kawasan Bowosie ini sejak awal dibangun ditolak oleh masyarakat. Tak hanya itu, pihak DPRD Kabupaten Manggarai Barat pun sempat menyerukan penghentian pembangunan pusat persemaian tersebut. Namun, lagi-lagi, suara DPRD Kabupaten Manggarai Barat ibarat angin lalu yang tak digubris oleh KLHK.