Mobil tangki Pertamina (ils)
POSTNTT.COM - PT Pertamina Patra Niaga resmi meluncurkan Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) atau Fuel Terminal (FT) Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 2 Oktober 2025. Terminal ini diharapkan dapat memperkuat sektor pariwisata Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional.
Dengan beroperasinya terminal ini, Pertamina memperkuat dukungannya terhadap transformasi Labuan Bajo menjadi ikon wisata premium Indonesia. Infrastruktur energi yang stabil kini menjadi fondasi baru untuk membawa pariwisata Manggarai Barat ke level global.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Jadi Andalan Investasi di Manggarai Barat, Nilai Investasi Capai Ratusan Miliar
Baca Juga: Yono Jehanu Kembali Dipercayakan Jadi Ketua ASKAB PSSI Mabar Periode 2025-2029
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan pembangunan FT Labuan Bajo merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung pariwisata dan pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. Ia menyebutkan, pasokan energi yang lancar menjadi faktor penting agar industri wisata dapat tumbuh secara berkelanjutan.
“Kami menyadari pariwisata adalah tulang punggung ekonomi Labuan Bajo. Karena itu, keberadaan terminal ini bukan hanya soal energi, tetapi tentang memastikan wisatawan tidak lagi terkendala akibat kelangkaan BBM,” ujarnya saat peresmian di Pelabuhan Multipurpose Wae kelambu.
Mars juga menyampaikan permohonan maaf atas gangguan distribusi yang sempat terjadi pada Agustus lalu, ketika sejumlah kapal wisata terpaksa berhenti beroperasi.
“Kami sedih melihat wisatawan yang sudah datang ke Labuan Bajo akhirnya batal berkunjung ke Taman Nasional Komodo karena tidak ada bahan bakar. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi kami,” tambahnya.
Baca Juga: Warga Gendang Kaca Duduki Lahan Adat Lingko Sumur : Jaga Warisan Leluhur
Baca Juga: Sengketa Tanah di Labuan Bajo : Gugatan Ditolak, Laporan Pencemaran Nama Baik Berlanjut
Terminal BBM baru ini berdiri di atas lahan seluas 6.100 meter persegi dengan kapasitas awal 500 ribu liter, yang akan ditingkatkan hingga 2 juta liter. Fasilitas tersebut dilengkapi delapan tangki berkapasitas total 488 kiloliter (KL) untuk mendistribusikan Pertamax dan Pertamina Dex ke empat SPBU serta satu SPDN yang melayani nelayan.
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, menilai kehadiran terminal ini akan menjadi pendorong kuat bagi sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
“Labuan Bajo kini memiliki infrastruktur energi yang andal. Ini akan memperlancar aktivitas kapal wisata, mendukung pelaku usaha pariwisata, dan meningkatkan daya saing destinasi kita di mata dunia,” ujarnya.
Baca Juga: Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Unika Ruteng Sosisialisasi PHBS di SDI Lenda
Baca Juga: Tiga Tersangka Dermaga Rangko Berproses
Mars menambahkan, FT Labuan Bajo akan membuat distribusi energi lebih efisien karena sebelumnya wilayah ini masih bergantung pada pasokan dari FT Reo.
“Kini pasokan energi lebih dekat dan cepat, sehingga mendukung pengembangan pariwisata secara menyeluruh,” ucapnya.
Direktur Utama Elnusa Petrofin, Doni Indrawan, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya Pertamina Group memastikan ketahanan energi sekaligus mendukung pariwisata berkelanjutan.
“Fuel Terminal Labuan Bajo adalah bukti nyata komitmen kami menghadirkan energi merata dan andal demi kemajuan destinasi wisata kelas dunia,” tuturnya.
Dengan beroperasinya FT Labuan Bajo — fasilitas kelima Pertamina di Pulau Flores setelah Reo, Ende, Maumere, dan Larantuka — Pertamina memperkuat dukungannya terhadap transformasi Labuan Bajo menjadi ikon wisata premium Indonesia. Infrastruktur energi yang stabil kini menjadi fondasi baru untuk membawa pariwisata Manggarai Barat ke level global.