Amel Damar
Dalam konteks budaya manggarai tradis lonto Leok, yang berarti duduk bersama, lebih dari sekadar sebuah cara pengambilan keputusan; ia berfungsi sebagai platform untuk menjaga keharmonisan masyarakat.
Tradisi ini menciptakan pembicaraan atau perbincangan terbuka yang mengundang semua pihak untuk berpartisipasi, menunjukkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kebudayaan Manggarai.
Dalam perspektif yang lebih luas, Lonto Leok memberikan pelajaran berharga mengenai demokrasi partisipatif dan penyelesaian konflik yang berbasis pada mufakat.
Namun, menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut adalah relevansi tradisi ini dalam konteks teologi inkulturasi dan peran Gereja di masyarakat lokal.
Lonto Leok berfungsi sebagai jembatan antara prinsip-prinsip iman Kristen dan realitas sosial budaya Manggarai
Salah satu keunggulan utama Lonto Leok adalah kemampuannya menyerap partisipasi dari seluruh anggota masyarakat. Semua orang, tanpa memandang gender atau usia, memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam diskusi.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Lonto Leok dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di sekolah untuk membangun karakter demokrasi dan kerja sama pada generasi muda.
Lonto Leok mengajarkan nilai-nilai persatuan dan kebersamaan, di mana setiap individu dipandang sebagai subjek dan bukan objek. Forum ini menciptakan hubungan yang hangat dan harmonis dengan menekankan etika, sopan santun, saling menghormati, dan menghargai. Lonto Leok menjadi simbol identitas kolektif masyarakat Manggarai dan memperkuat loyalitas komunal.
Penulis : Amel Damar
